BagusTech – Samsung bersama Google dan Qualcomm memperkenalkan Galaxy XR, headset realitas campuran berbasis Android XR yang menekankan kemudahan akses dan fleksibilitas. Tidak seperti Vision Pro milik Apple yang tertutup, Galaxy XR dibangun di atas sistem terbuka dengan dukungan aplikasi Android penuh dan integrasi AI Gemini untuk kontrol suara, visual, dan gesture.
Baca Juga
- Fitur Unggulan Samsung Galaxy S25 FE Untuk Anak Muda
- Spesifikasi & Harga Samsung Galaxy Tab S10 Lite
- Spesifikasi Teknis Samsung Odyssey OLED G5 G50SF 27 Inci
Fitur Unggulan Samsung Galaxy XR
Galaxy XR menjadi satu-satunya headset yang menjalankan semua aplikasi Android secara langsung. Ini berarti pengguna dapat mengakses YouTube, Google Maps, Chrome, bahkan game dan aplikasi produktivitas yang sudah dikenal tanpa menunggu versi khusus XR. Bagi pengembang, platform ini juga mendukung OpenXR, WebXR, dan Unity, menjadikannya lebih ramah bagi ekosistem kreator.

Headset ini memakai dua layar micro-OLED 3.552 × 3.840 piksel per mata (total 27MP), dengan refresh rate 60Hz, 72Hz, dan 90Hz serta sudut pandang 109° × 100°. Hasilnya, pengalaman visual terasa jernih dan realistis untuk hiburan maupun produktivitas.

Galaxy XR dilengkapi kamera depan 6,5MP untuk video passthrough dan perekaman 3D, enam kamera tambahan untuk inside-out tracking, serta empat kamera internal untuk eye-tracking dan iris recognition. Kombinasi ini memastikan pengalaman XR yang akurat tanpa perangkat tambahan.

Bobot unit utama 545 gram dan baterai eksternal 302 gram membuat distribusi berat seimbang antara kepala dan leher. Tersedia pengaturan jarak pupil (IPD), optical inserts untuk pengguna berkacamata, dan light shield yang bisa dilepas sesuai kebutuhan.

Ditenagai Snapdragon XR2+ Gen 2, Galaxy XR membawa peningkatan 20% CPU dan 15% GPU dibanding pendahulunya. Dengan RAM 16GB dan penyimpanan 256GB, headset ini menawarkan performa tinggi dengan baterai hingga 2,5 jam untuk menonton video atau 2 jam pemakaian umum.
Tabel Spesifikasi Samsung Galaxy XR
| Komponen | Spesifikasi |
|---|---|
| Memory | 16GB RAM, 256GB Storage |
| Display | 3.552 × 3.840 piksel, panel Micro-OLED, 27 juta piksel total, 95% DCI-P3, refresh rate 60Hz / 72Hz (default) / 90Hz (opsional), FOV 109° horizontal & 100° vertikal |
| Chip | Snapdragon XR2+ Gen 2 Platform |
| Camera | Mendukung foto & video 3D, lensa 18mm f/2.0, resolusi 6.5MP (dapat bervariasi tergantung skenario penggunaan) |
| Sensors | Dua kamera passthrough resolusi tinggi, enam kamera world-facing untuk tracking, empat kamera pelacak mata, lima IMU (gyroscope + accelerometer), satu depth sensor, satu flicker sensor |
| Optic (Iris) | Pengenalan iris untuk membuka perangkat dan autentikasi pengguna |
| Audio dan Video | Dua speaker dua arah (woofer + tweeter), enam mikrofon dengan beamforming, mendukung codec MP3, AAC, FLAC, Dolby Digital (AC3), Dolby Digital Plus (E-AC3), Dolby ATMOS (E-AC3 JOC), UHD 8K 4320p/60fps, mendukung HDR10 & HLG |
| Battery | Daya tahan hingga 2 jam penggunaan umum atau 2,5 jam untuk pemutaran video; baterai eksternal dapat dilepas dan diisi ulang terpisah |
| Connectivity | Wi-Fi 7 (802.11 a/b/g/n/ac/ax/be), Bluetooth 5.4 |
| Interpupillary Distance (IPD) | 54–70mm, mendukung koreksi penglihatan melalui optical inserts (dijual terpisah) |
| Weight | Unit utama 545g (dengan bantalan dahi), baterai eksternal 302g; bobot dapat bervariasi tergantung aksesori seperti light shield dan cushion size adjuster |
Lebih Mudah dari Apple Vision Pro
Apple Vision Pro dikenal dengan ekosistem tertutup dan harga selangit. Sebaliknya, Galaxy XR memberikan pengalaman lebih inklusif dengan akses langsung ke Play Store, integrasi Gemini untuk perintah alami, serta dukungan penuh layanan Google seperti YouTube, Gmail, dan Docs.

Harga $1.800 membuatnya jauh lebih terjangkau dibanding Vision Pro yang dibanderol di atas $3.000, namun tetap menghadirkan fitur kelas premium seperti Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, 6 mikrofon, dan speaker dua arah.
Samsung dan Google sedang menyiapkan pengembangan lanjutan berupa kacamata AI bersama Warby Parker dan Gentle Monster, memperluas ekosistem Android XR ke perangkat wearable yang lebih ringan dan fashionable.

Langkah ini menunjukkan arah yang berbeda dari Apple: Android XR adalah dunia terbuka yang memberi kebebasan pengguna memilih aplikasi dan pengalaman sesuai preferensi mereka.
Samsung Galaxy XR membuktikan bahwa teknologi XR tidak harus rumit dan eksklusif. Dengan dukungan penuh ekosistem Android dan Gemini AI, headset ini menghadirkan fleksibilitas, kompatibilitas luas, dan pengalaman yang lebih mudah dibandingkan Vision Pro.
Galaxy XR bukan sekadar pesaing, tetapi alternatif yang lebih realistis bagi pengguna yang menginginkan kebebasan, kemudahan, dan integrasi AI yang cerdas dalam satu perangkat XR.

